Upaya menjaga kekayaan budaya lokal sekaligus memperkuat kemampuan ekonomi masyarakat terus dilakukan di berbagai daerah. Salah satu bentuk nyata terlihat pada kegiatan pelatihan pembuatan motif kain sasirangan yang diselenggarakan oleh Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Borneo Lestari (UNBL) Kalimantan Selatan di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Minggu (14/9/2025).

Program ini didukung oleh hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan mendapat respon positif dari warga, terutama para ibu rumah tangga yang penuh semangat mengikuti setiap sesi pelatihan. Mulai dari menggambar pola hingga proses pewarnaan, peserta tampak antusias mencoba dan mempraktikkan keterampilan baru tersebut.
Ketua Tim PKM, M. Saufi, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya mengenai bapukung—tradisi menidurkan bayi dengan kain ayunan.
“Melalui kegiatan ini, warga tidak hanya melestarikan tradisi bapukung, tetapi juga belajar membuat kain sasirangan yang bisa digunakan sekaligus memiliki nilai ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cindai Alus, Munahar, menyambut baik program ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Warga, khususnya ibu-ibu, merasa terbantu karena memperoleh keterampilan baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Harapannya, pelatihan ini bisa berkesinambungan,” ungkapnya.

Tim PKM UNBL menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pendampingan dan evaluasi, sehingga keterampilan membuat kain sasirangan benar-benar dapat dikembangkan sebagai produk unggulan desa. Dengan demikian, Desa Cindai Alus tidak hanya merawat budaya leluhur, tetapi juga mampu menjadikan sasirangan sebagai sumber penghidupan yang bernilai ekonomis.